Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menghancurkan 230 Mobil, Biaya Produksi Mencapai Rp3,2 Triliun

mohhammadnoer.com - Sudah nonton film terakhir Paul Walker sebelum dia meninggal. Dengan adegan yang penuh perkelahian, kejar-kejaran di jalan raya Los Angeles dan beberapa kota lainnya, plus banyaknya pengambilan gambar langsung di lapangan, membuat film ini layak Anda tonton.

Ya, sebantak 230 unit mobil telah dihancurkan dalam pembuatan film Fast & Furious 7. Tentu saja, sebelum dihancurkan, mobil-mobil itu dipakai untuk mengebut di jalanan dan beberapa di antaranya diterjunkan dari pesawat.

Sebagaimana dilansir dari The Telegraph, Minggu (5/4), total ada 350 unit mobil yang dilibatkan dalam adu kecepatan dan perang jalanan dalam film yang dibintangi Vin Diesel dkk tersebut. Semua itu dilakukan semata-mata demi totalitas dan kesempurnaan gambar.

Sebab, hanya 10 persen dari keseluruhan adegan yang menggunakan manipulasi komputer. Sebanyak 90 persen sisanya mengandalkan stunt master dan properti asli, dalam hal ini mobil-mobilnya.

Dalam Wall Street Journal, Dennis McCarthy, koordinator modifikasi mobil dalam film Fast & Furious 7, mengatakan, pihaknya telah membeli sekitar 300 sampai 350 mobil. Sebagian besar mobil yang telah dibeli itu kembali dalam kondisi tidak utuh.

McCarthy juga memerinci, untuk adegan kejar-kejaran di jalan Pegunungan Monarch Pass, Colorado (yang dalam film disebut di Pegunungan Kaukakus, Kyrgistan), pihaknya menghancurkan sekitar 40 mobil.

’’Selama syuting adegan itu, kami mungkin menghancurkan lebih dari 40 mobil. Mobil-mobil yang hancur saat itu adalah Mercedes-Benz, Ford Crown Victoria, dan Mitsubishi Montero,’’ kata McCarthy.

Dia membantah bahwa pihaknya menggunakan mobil yang sama dan dimunculkan dalam banyak adegan ekstrem. Alasannya cukup logis. ’’Adegan hancur-hancuran tersebut tidak mungkin menggunakan kendaraan yang sama,’’ tegasnya.

Tidak jarang, saat proses syuting, mobil-mobil yang disiapkan rusak sebelum sengaja dirusak. Karena itu, McCarthy selalu menyediakan mobil cadangan jika mobil asli rusak di lokasi syuting.

Mobil-mobil yang rusak tersebut dihancurkan perusahaan jasa penghancur mobil, Bonnie’s Car Crushers. Hal itu dilakukan agar mobil tersebut tidak dipakai lagi oleh orang lain.

Total produksi film sendiri dilaporkan menelan biaya hingga 250 juta dolar AS atau sekitar Rp3,2 triliun.
Sumber: riaupos.co

Posting Komentar untuk "Menghancurkan 230 Mobil, Biaya Produksi Mencapai Rp3,2 Triliun"