Film Layar Lebar Angeline bertajuk " Untuk Angeline"
mohhammadnoer.com - Kisah tragis meninggalnya bocah asal Bali bernama Angeline sampai dengan sekarang ini memang masih menjadi suatu hal yang di perhatikan. Nasib tidak mujur yang dihadapi oleh Angeline membuat perhatian beberapa orang, termasuk juga rumah produksi film. Satu diantara tempat tinggal produksi, yaitu PT. Citra Visual Sinema berniat buat membuat suatu film yang di ambil berdasar pada cerita riil Angeline. Cerita riil itu akan dibungkus oleh Niken Septikasari sebagai produser dalam suatu film bertopik “Untuk Angeline”.
Mengusung cerita Angeline dalam suatu karya film, Niken Septikasari mengakui bahwa pihaknya telah terima izin dari Hamidah yang disebut ibu kandung Angeline. “Tentu saja, kita sudah terima kesepakatan dari Ibu Hamidah, ibu kandung Angeline. Akan tetapi, waktu jauh saat sebelum itu, sejak timbulnya berita Angeline, aku memang sudah terkait baik dengan ibu Hamidah. Sampai saat ini juga nampak inspirasi buat kerjakan film itu. Film itu bakal mengusung narasi dengan memprioritaskan nilai kemanusiaan” ungkap Niken Septikasari saat didapati di Pondok Indah – Jakarta Selatan pada Kamis, 7 Januari 2016 siang tempo hari.
Proses produksi film “Untuk Angeline” sendiri telah dimulai. Yang bertindak sebagai sutradara dalam film ini adalah Djito Banyu. Lokasi syuting yang diambil adalah sekitar Jakarta serta Bali. PT. Citra Visual Sinema tak tanggung menghadirkan deretan aktor dan aktris ternama Tanah Air untuk membuat film yang satu ini menjadi lebih berkesan dan bermakna.
Sosok Angeline sendiri dibintangi oleh aktris kecil, Naomi Ivo. Kemudian untuk Ibu Hamidah diperankan oleh Kinaryosih. Tak sampai disitu pastinya, mulai dari Teuku Rifnu Wikana, Paramitha Rusady, Emma Waroka, Roweina Umboh, Ratna Riantiarno, sampai dengan Dewi Hughes pun turut ambil bagian dalam film “Untuk Angeline” ini.
Beberapa nama karakter yang disuguhkan pada film “Untuk Angeline” bakal diganti alias disamarkan dari aslinya. Pergantian beberapa nama tokoh sendiri tak lain guna menghormati proses hukum kasus Angeline yang sampai dengan saat ini masih berjalan. “Disini hampir setiap nama tokoh kita samarkan. Hal itu tak lain tujuannya untuk menghormati proses hukum kasus ini. Untuk Angeline sendiri kan nama asli yang ada di aktanya diawali huruf E, Engeline. Sedangkan judul film ini memakai awalan huruf A. Tujuannya sih cuman itu saja, supaya tidak mendahului proses hukum, namun misi kemanusiaannya pun tetap tersampaikan” terang Lele Laila yang bertindak sebagai penulis skenario film “Untuk Angeline”.
Mengusung cerita Angeline dalam suatu karya film, Niken Septikasari mengakui bahwa pihaknya telah terima izin dari Hamidah yang disebut ibu kandung Angeline. “Tentu saja, kita sudah terima kesepakatan dari Ibu Hamidah, ibu kandung Angeline. Akan tetapi, waktu jauh saat sebelum itu, sejak timbulnya berita Angeline, aku memang sudah terkait baik dengan ibu Hamidah. Sampai saat ini juga nampak inspirasi buat kerjakan film itu. Film itu bakal mengusung narasi dengan memprioritaskan nilai kemanusiaan” ungkap Niken Septikasari saat didapati di Pondok Indah – Jakarta Selatan pada Kamis, 7 Januari 2016 siang tempo hari.
Proses produksi film “Untuk Angeline” sendiri telah dimulai. Yang bertindak sebagai sutradara dalam film ini adalah Djito Banyu. Lokasi syuting yang diambil adalah sekitar Jakarta serta Bali. PT. Citra Visual Sinema tak tanggung menghadirkan deretan aktor dan aktris ternama Tanah Air untuk membuat film yang satu ini menjadi lebih berkesan dan bermakna.
Sosok Angeline sendiri dibintangi oleh aktris kecil, Naomi Ivo. Kemudian untuk Ibu Hamidah diperankan oleh Kinaryosih. Tak sampai disitu pastinya, mulai dari Teuku Rifnu Wikana, Paramitha Rusady, Emma Waroka, Roweina Umboh, Ratna Riantiarno, sampai dengan Dewi Hughes pun turut ambil bagian dalam film “Untuk Angeline” ini.
Beberapa nama karakter yang disuguhkan pada film “Untuk Angeline” bakal diganti alias disamarkan dari aslinya. Pergantian beberapa nama tokoh sendiri tak lain guna menghormati proses hukum kasus Angeline yang sampai dengan saat ini masih berjalan. “Disini hampir setiap nama tokoh kita samarkan. Hal itu tak lain tujuannya untuk menghormati proses hukum kasus ini. Untuk Angeline sendiri kan nama asli yang ada di aktanya diawali huruf E, Engeline. Sedangkan judul film ini memakai awalan huruf A. Tujuannya sih cuman itu saja, supaya tidak mendahului proses hukum, namun misi kemanusiaannya pun tetap tersampaikan” terang Lele Laila yang bertindak sebagai penulis skenario film “Untuk Angeline”.
Posting Komentar untuk "Film Layar Lebar Angeline bertajuk " Untuk Angeline""