Stadion Utama Riau Beralih Fungsi Jadi Tempat Mencari Nafkah Warga Pekanbaru
BERITAPEKANBARU.NET-Setiap sore menjelang Magrib, akan banyak masyarakat Pekanbaru mengunjungi Stadion Utama yang berlokasi di Kecamatan Bima Widya, Kota Pekanbaru, Riau.
Stadion yang dulunya menjadi tuan rumah Kualifikasi Piala Asia U-23 2013 dan ajang PON ini seakan telah beralih menjadi tempat wisata sekaligus tempat mengais rezeki bagi masyarakat Pekanbaru. Bukan lagi arena sepakbola.
Setiap hati, tampak pedagang-pedagang yang gigih menjajakan dagangannya di sepanjang jalan dan tangga menuju stadion. Bukan hanya makanan, tetapi di sana juga terlihat jasa sewa peralatan olahraga seperti raket badminton, bola voli, dan juga sepeda.
Masyarakat pun diberi fasilitas berupa kursi dan meja kecil untuk menikmati aneka cemilan yang dijajakan oleh para pedagang.
Semakin sore, semakin ramai juga masyarakat yang berkunjung untuk berolahraga, mencicipi makanan, dan juga istirahat sembari melepas lelah setelah seharian bekerja.
Dari pantauan CAKAPLAH.com, terlihat salah seorang pedagang yang berada diantara tangga menuju stadion dengan ramahnya menyapa para pengunjung sambil menawarkan dagangannya. ‘Sinilah sayang, mampirlah cantik’ begitulah cara dia menawarkan dagangannya kepada para pengunjung.
Di sana terlihat ia mempunyai tiga buah lapak yang menjual berbagai macam makanan. Lapaknya dikenal sebagai ‘Kerupuk Kuah Opung’.
Lapak pertama berisikan dagangannya yakni kerupuk opak dengan toping mie kuning dan bihun yang dibaluri kuah sate padang. Lapak kedua berisikan jajanan bakso bakar, bakso kuah dan telur gulung. Sedangkan lapak ketiga berisikan hidangan es jeruk peras.
Pedagang ini bernama Putri. Ia begitu ramah saat bertemu dengan pelanggannya. Putri mengaku sudah berjualan selama lima tahun di sini.
“Udah jualan 5 tahun, di sini udah hampir 2 tahun. Kan dulu jualannya di atas. Tapi semenjak corona datang disuruh ke bawah sini. Dulu di atas semua jualan kita,” ujarnya, Rabu (3/11/2021).
Ia menuturkan saat awal pandemi pendapatannya sangat menurun drastis terutama saat puncaknya pandemi corona.
“Waktu pertama corona ada tutup seminggu karena lagi puncaknya. Seminggu gak boleh jualan. Tapi mau makan apa kita nanti. Pendapat waktu itu nurun drastis sayang, drastis kali. Alhamdulillah kalau sekarang. Apalagi orang-orang udah banyak divaksin,” katanya.
Dari cerita Putri, di stadion ini ramai dikunjungi warga pada saat weekend. Di hari Minggu ia membuka lapak dagangannya dua sesi, yakni pagi dan sore.
“Jualan dari jam 4 sampai Magrib aja. Malam tutup, gak boleh kalau malam.”
Untuk kebersihan lapak dagangan, Putri mengatakan ada yang mengutip uang sampah beserta keamanan.
“Lapak ada ngutip uang sampah sama keamanan. Ada orang yang membersihkan di sini,” ucapnya.
Anisa, seorang pengunjung di Stadion Utama Riau ini mengaku cukup sering berkunjung untuk berolahraga dan mencicipi aneka makanan di lokasi ini.
“Ke stadion biasanya seminggu sekali sih, itu pun kalau gak sibuk, gak nentu juga waktunya. Tapi biasanya dulu pasti seminggu sekali pasti ada ke sana untuk olahraga, ngeluarkan keringat sedikit,” tuturnya.
Ia mengatakan memilih stadion dengan alasan adanya jasa sewa alat-alat olahraga serta menjadi tempat nongkrong bersama teman-temannya.
“Gak tahu lagi tempat olahraga yang enak dimana, mau jogging gak tau mau dimana. Terus juga kalau bosan lari bisa main badminton ada yang nyewakan. Terus kalau bosan main badminton, ada yang nyewakan sepeda atau bola voli. Selain itu ya juga karena ada jajanan banyak. Jadi setelah makan bisa istirahat sambil bercengkrama dengan teman-teman sejawat,” pungkasnya.***
Sumber : cakaplah.com
Posting Komentar untuk "Stadion Utama Riau Beralih Fungsi Jadi Tempat Mencari Nafkah Warga Pekanbaru"